Pada kesempatan kali ini, ijinkan saya untuk mengemukakan
pendapat saya. Pendapat saya ini, saya tujukan kepada seorang tokoh agama yang
cukup terpandang di daerah saya. Selain sebagai tokoh agama, beliau juga
mengajar di suatu SMA Negeri di daerah Pare. Dalam mengajar ataupun berdakwah,
beliau dikenal dengan gayanya yang lembut. Kalem, lemah lembut, dan sabar
adalah gayanya. Gaya ceramah beliau ini memumculkan beberapa dampak. Dari
beberapa dampak tersebut terdapat dampak positif, namun juga ada beberapa
dampak negatif yang menyertai. Ketika beliau menyampaikan materi dengan gaya
seperti diatas, banyak yang tertarik dengan cara bicara beliau yang santun
sehingga pendengar merasa tenang dan bisa dibilang khusyu apabila mendapatkan
materi dari beliau. Namun gaya yang terkesan kalem membuat keseluruhan acara
terasa monoton. Pendengar pun cepat merasa bosan dan mengantuk. Hal ini membuat
materi yang disampaikan banyak yang terlewat oleh telinga pendengar sehingga
megurangi pemahama mereka. Saran yang dapat saya sampaikan kepada beliau adalah
hendaknya dalam penyampaian materi diselingi hal-hal yang menarik perhatian
pendengar seperti guyonan atau menunjukkan ketrampilan seperti bernyanyi.
Selain perhatian pendengar yang didapat, beliau juga telah menghibur pendengar.
Mungkin itu sedikit pendapat dari saya. Apabila yang membaca tulisan ini merasa
bahwa yang saya ditulis dalam tulisan ini adalah dirinya, saya mohon maaf
sebesar-besarnya. Dan apabila yang membaca tulisan ini merasa mengenal orang
yang saya maksud, tolong sampaikan permintaan maaf saya yang sebesar-besarnya.
Tidak ada maksud buruk dalam tulisn ini. Tulisan ini hayalah ungkapan dari
pemikiran saya. Atas kebijaksanaan pembaca saya ucapkan terimakasih.